Pelatih Barcelona Josep Guardiola hanya bisa pasrah melihat timnya tersingkir dari Liga Champions. Ia menilai bahwa kartu merah yang diterima Thiago Motta membuat seluruh pemain Inter Milan bertahan dan sulit ditaklukkan.
Sebelum Motta dikeluarkan wasit pada menit ke-28, Inter masih memperlihatkan aliran-aliran bola yang bisa dimanfaatkan Barca untuk mencari celah. Namun, begitu Inter bermain dengan sepuluh pemain, "I Nerazzurri" langsung bertahan total. Javier Zanetti tak mau menyerang dan hanya sesekali membuat kejutan dengan serangan balik.
"Kartu merah mengubah laga karena mereka hanya duduk di belakang dan menyerang selalu lebih sulit dibanding bertahan," kata Guardiola usai pertandingan.
Barca sebetulnya juga telah menaikkan tensi permainan setelah unggul jumlah pemain. Namun, minimnya kreativitas serangan membuat upaya mereka selalu gagal di sepertiga lapangan Inter. Blaugrana hanya mampu mencetak satu gol, tapi itu tak mampu mengubah skor agregat untuk kemenangan tim tamu.
"Kami melewatkan beberapa kesinambungan dalam laga kami. Kami banyak menguasai bola, tapi tidak menciptakan banyak pelaung dan hanya ada sedikit celah antara pertahanan dan tengah lapangan," papar pelatih 39 tahun itu.
"Ketika ada sembilan pemain bertahan di area itu, tidaklah mudah (menaklukkannya). Kami berusaha tapi mereka bertahan sangat baik dan begitulah adanya," tambahnya.
Tak seperti pada laga pertama, di mana Barcelona banyak memprotes keputusan wasit, Guardiola kali ini menerima kegagalan tersebut. "Satu hal yang dapat kami lakukan adalah memberikan selamat kepada Inter dan mendoakan yang terbaik di final," pungkasnya.
Wednesday, April 28, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment