Inter Milan berhasil menjejak final Liga Champions setelah menunggu hampir selama empat dasawarsa. Tidak salah bila kunci sukses Nerazzurri terletak pada sosok pelatih Jose Mourinho.
Inter memastikan langkah ke laga puncak Liga Champions musim ini, usai menyingkirkan juara bertahan Barcelona dengan agregat 3-2.
Dalam leg kedua babak semifinal yang digelar Kamis (29/4/2010) dinihari WIB, Inter takluk 0-1 dari Barcelona. Dalam pertandingan tersebut La Beneamata harus bermain dengan sepuluh orang sejak menit ke-28 usai Thiago Motta menerima kartu merah.
Inter lebih banyak dalam posisi terkurung. Namun ketangguhan barisan bertahan Nerazzuri berhasil menangkal serbuan-serbuan yang dilancarkan Barca. Meski unggul jumlah pemain, pasukan Josep Guardiola hanya mampu menjaringkan satu gol saja ke gawang Julio Cesar.
Meski kalah jumlah pemain, Inter tak panik. Mereka tidak langsung membuang bola ke depan atau menjauhkan bola dari daerah pertahanan.
Sebaliknya, setiap mendapat bola Nerazzuri justru berusaha menggiringnya, berupaya membangun serangan. Hal ini boleh jadi untuk memberikan "teror psikologis" bagi Barca, menunjukkan bahwa tim "Biru-Hitam" belum habis meski harus tampil sepuluh orang.
Tentu ini semua tak lepas dari kejelian taktik yang diterapkan oleh Jose Mourinho. "Ketika turun minum, pelatih berteriak di ruang ganti dan suasananya sungguh emosional," demikian tukas gelandang Wesley Sneijder seperti dikutip dari AFP.
"Kami bertahan dengan sepuluh orang untuk waktu yang lama. Kami tampil kompak, berjuang mempertahankan setiap meter lapangan dan memberikan segalanya," tandas playmaker asal Belanda itu.
"Mourinho selalu berhasil mendapatkan startegi yang tepat untuk melumpuhkan lawan. Kami telah melakukannya di Milan dan malam ini kami melakukannya lagi namun dengan cara yang berbeda," puji Sneijder.
Wednesday, April 28, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment